BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Virus merupakan organisme subselular yang karena
ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri sehingga virus tidak dapat
disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm
(lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus
terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai
ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu,
asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah
gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa
ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik
kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan
kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Virus pada
kehidupan di muka bumi ini sangat banyak yang merajalela di lingkungan kita
sebagai manusia tidak lain juga seperti pada hewan. Ada banyak macam virus
hewan yang menyebabkan hewan-hewan ternak yang dipelihara manusia mati karena
disebabkan oleh virus yang mematikan. Hal ini terjadi karena kurangnya
pemeliharaan manusia terhadap hewan-hewan tersebut. Sehingga virus pada
hewan-hewan ini juga akan menjangkiti manusia seperti virus flu burung.
Virus pada hewan
memiliki cara-cara untuk mencegah dan mengenali bahwa hewan tersebut terserang
oleh virus sehingga pihak yang bersangkutan bisa menanggulangi dengan cepat
agar tidak menyebabkan penyebaran virus di mana-mana. Salah satu caranya dengan
mencegah yaitu dengan vaksinasi pada hewan.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Jelaskan
berbagai macam jenis-jenis virus pada hewan !
2.
Bagaimana
gejala dari penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang hewan ?
3.
Bagaimana
cara mencegah dan cara menanggulangi penyakit akibat dari virus tesebut ?
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui berbagai macam jenis-jenis virus pada hewan
2.
Untuk
mengetahui gejala dari penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang hewan
3.
Untuk
mengetahui cara mencegah dan cara menanggulangi penyakit akibat dari virus
tesebut
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Macam-macam penyakit
pada hewan yang disebabkan oleh virus antara lain :
1.
Penyakit
kuku dan mulut
Penyakit
kuku dan mulut yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau.
penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya sapi, kerbau,
domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat disebabkan oleh
beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin, persinggungan badan
dengan hewan ternak yang sudah terinveksi, bercampurnya hewan ternak dalam
angkutan truk, serta pakan ternak yang mengandung virus. Penyakit kuku dan
mulut mengakibatkan sariawan yang mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak
tidak nafsu makan selama hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya
mati. Penyakit ini menyebabkan hewan ternak tidak dapat berjalan dan tidak dapat
makan.
2.
H5N1
Virus(Virus Flu Burung Tife A)
Virus
ini awalnya menyerang unggas kemudian virus tersebut mengalami mutagen dan
menyerang manusia dan disebut penyakit flu burung(avian Influenza). Avian
influenza A (H5N1) penyebab penyakit flu pada unggas
(burung, ayam) dan manusia. Virus ada 3 tipe, yaitu A, B, dan
C. Virus influenza tipe A ada beberapa strain, yaitu H1N1,
H3N2, H5N1, H9N2. (H=Hemaglutinin, N=Neuraminidase).
(burung, ayam) dan manusia. Virus ada 3 tipe, yaitu A, B, dan
C. Virus influenza tipe A ada beberapa strain, yaitu H1N1,
H3N2, H5N1, H9N2. (H=Hemaglutinin, N=Neuraminidase).
3.
Ebola
Virus
Virus
ini adalah virus yang menyebabkan kematian no.2 di dunia.Awalnya virus ini
menjangkiti kera afrika dan lama-kelamaan menyerang manusia dengan gejala
demam,sakit badan,diare,muntah dan pendarahan luar dan dalam yang diakibatkan
rusaknya jaringan luar dan dalam tubuh.
4. Newcastle Disease (NCD)
Newcastle Disease (NCD) juga di kenal dengan
sampar ayam atau Tetelo yaitu penyakit yang disebabkan oleh Newcastle Disease Virus dari golongan Paramyxovirus. Virus ini biasanya berbentuk
bola, meski tidak selalu (pleomorf) dengan diameter 100 – 300 nm. Genome virus
ND ini adalah suatu rantai tunggal RNA. Virus ini menyerang alat pernapasan,
susunan jaringan syaraf, serta alat-alat reproduksi telur dan menyebar dengan
cepat serta menular pada banyak spesies unggas yang bersifat akut, epidemik
(mewabah) dan sangat patogen.
Virus NCD dibagi dua tipe yakni tipe Amerika dan tipe
Asia. Pembagian ini berdasarkan keganasannya dimana tipe Asia lebih ganas dan
biasanya terjadi pada musim hujan atau musin peralihan, dimana saat tersebut
stamina ayam menurun sehingga penyakit mudah masuk. Ayam
yangterjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai
sumber pencemaran dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.
Gejala:
·
Ayam pingsan payah, mengantuk dengan kepala
ditundukkan, sesak nafas, terdengar suara mencicit seperti ayam tercekik.
·
Nafsu makan berkurang, berak putih seperti kapur dan
padat tetapi lambat laun berubah jadi encer dan hijau.
·
Ayam menjadi kurus dalam beberapa hari, ayam hilang
keseimbangan atau selalu memutar-mutar kepalanya, berjalan keliling, kepala
diletakan diatas punggung juga kelumpuhan.
·
Pial dan balung
berwarna kebiruan.
Cara Penularan:
·
Melalui kontak
langsung dari ayam sakit ke ayam lainnya.
·
Melalui kontak tidak
langsung, melalui bahan, pekerja, atau alat yang tercemar virus tersebut.
·
Virus NCD yang
bereplikasi di saluran pencernaan akan menyebabkan adanya feses yang tercemar
oleh virus tersebut. Dalam hal ini, penularan virus NCD dapat terjadi melalui
oral akhibat ingesti feses yang mengandung virus tersebut ataupun secara tidak
langsung melalui pakan atau minuman yang tercemar atau per inhalasi akhibat
menghirup partikel feses yang telah mengering.
Cara Pencegahan:
·
Vaksinasi yang
teratur sesuai dengan program yang dianjurkan yaitu:
a.
Umur ayam antara Umur
ayam antara 4-7 hari, vaksinasi dengan vaksin aktif melalui tetes mata yaitu
cukup tetes pada mata kiri atau kanan juga dilakukan vaksinasi inaktif yang
disuntikan pada kulit leher dengan menggunakan Spuit atau spet dengan dosis
0,2-0,25 CC pada waktu yang sama.
b.
Umur ayam antara 18
hari - 21 hari dilakukan vaksinasi (revaksinasi) dengan vaksin aktif galur
lasota / Clone melalui tetes mata atau air minum.
c.
Setelah vaksinasi
kedua, vaksinasi selanjutnya dapat dilakukan pada umur ayam tiga bulan atau
empat bulan atau setiap akan memasuki bulan peralihan.
·
Memelihara ayam dalam
kandang terbatas serta menjaga kebersihan ayam, jangan memasukkan ayam luar
sebelum dikarantina atau divaksin dan dipastikan tidak membawa penyakit.
5.
Rabies
Rabies merupakan
suatu penyakit hewan menular akut yang disebabkan oleh virus neurotropik dari
ss RNA virus; genus Lyssavirus; famili Rhabdoviridae. Virus
Rabies termasuk dalam serotipe 1, serotipe 2 (Lagos bat virus), serotipe
3 (Mokola rhabdovirus), dan serotype 4 (Duvenge rhabdovirus).
Rabies menyerang
sistem syaraf pusat hewan berdarah panas dan manusia. Bersifat zoonosis yaitu
dapat menular pada manusia lewat gigitan atau cakaran. atau dapat pula lewat
luka yang terkena air liur hewan penderita rabies Hewan yang terinfeksi dapat
berubah menjadi lebih agresif/ ganas dan dapat menyerang manusia.. Rabies
sangat berbahaya, bila ditemukan gejala klinis dan penanganannya tidak benar
biasanya diikuti kematian, baik pada hewan maupun manusia.
Gejala pada hewan:
·
Suka bersembunyi di
tempat yang gelap dan sejuk.
·
Terjadi kelumpuhan
tubuh, hewan tidak dapat mengunyah dan menelan makanan, rahang bawah tidak
dapat dikatupkan dan air liur menetes berlebihan.
·
Kejang berlangsung
singkat dan kadang sering tidak terlihat.
·
Tidak ada keinginan
menyerang atau mengigit. Kematian akan terjadi dalam beberapa jam.
Gejala pada manusia:
·
Timbul gejala-gejala
lesu, nafsu makan hilang, mual, demam tinggi, sakit kepala, dan tidak bisa
tidur.
·
Rasa nyeri di tempat
bekas luka gigitan dan nampak kesakitan serta menjadi gugup, bicara tidak
karuan, dan selalu ingin bergerak
·
Rasa takut pada air
yang berlebihan, peka suara keras dan cahaya serta udara.
·
Air liur dan air mata
keluar berlebihan, pupil mata membesar.
·
Kejang-kejang lalu
mengalami kelumpuhan dan akhirnya meninggal dunia. Biasanya penderita meninggal
4-6 hari setelah gejala-gejala / tanda-tanda pertama timbul.
Cara Penularan:
·
Melalui air liur yang
mengandung virus rabies.
Cara Pencegahan:
·
Memelihara anjing dan
hewan lainnya dengan baik dan benar. Jika tidak dipelihara dengan baik dapat
diserahkan ke Dinas Peternakan atau para pecinta hewan.
·
Mendaftarkan anjing
ke Kantor Kelurahan/Desa atau Petugas Dinas Peternakan setempat.
·
Pada hewan virus
rabies dapat ditangkal dengan vaksinasi secara rutin 1-2 kali setahun tergantung
vaksin yang digunakan, ke Dinas Peternakan, Pos Kesehatan Hewan atau Dokter
Hewan Praktek.
·
Semua anjing/kucing
yang potensial terkena, divaksin setelah umur 12 minggu, lau 12 bulan
setelahnya, dilanjutkan dengan tiap 3 tahun dengan vaksin untuk 3 tahun, untuk
kucing harus vaksin inaktif.
·
Penangkapan/eliminasi
anjing, kucing, dan hewan lain yang berkeliaran di tempat umum dan dianggap
membahayakan manusia.
·
Pengamanan dan
pelaporan terhadap kasus gigitan anjing, kucing, dan hewan yang dicurigai menderita
rabies.
·
Penyuluhan kepada
masyarakat tentang penyakit rabies.
·
Menempatkan hewan
didalam kandang, memperhatikan serta menjaga kebersihan dan kesehatan hewan.
·
Setiap hewan yang
beresiko rabies harus diikat/dikandangkan dan tidak membiarkan anjing bebas
berkeliaran.
·
Menggunakan rantai
pada leher anjing dengan panjang tidak lebih dari 2 meter bila tdak dikandang
atau saat diajak keluar halaman rumah.
·
Tidak menyentuh atau memberi makan hewan yang
ditemui di jalan
·
Daerah yang sudah
bebas rabies, haeus mencegah masuknya anjing, kucing atau hewan sejenisnya dari
daerah yang tertular rabies.
·
Pada area
terkontaminasi dilakukan desinfeksi menggunakan 1:32 larutan (4 ounces per
gallon) dari pemutih pakaian untuk menginaktifkan virus dengan cepat.
6.
Papillomatosis (Kutil
pada Sapi)
Penyakit kutil
(Warts) atau papillomatosis pada sapi disebabkan oleh virus yang dikenal dengan
Bovine Papillomavirus (BPV). Bovine Papilloma Virus (BPV) dikenal
ada 6 strain yang masing-masing menyebabkan lesi pada bagian tubuh yang
berbeda. BPV1 biasanya menyebabkan lesi pada daerah hidung, putting dan gland
penis. BPV2 menyebabkan lesi pada kepala, leher. BPV3 pada kepala dan daerah
intradigital. BPV4 pada saluran pencernaan dan vesika urinaria. BPV5 dan BPV6
menyebabkan lesi pada putting.
Ada 4 bentuk dari
pertumbuhan kutil
· Tag shaped
· Pedunculated (stalked)
· Sessile (squat)
· flat
Papillomatosis sebenarnya bukanlah penyakit yang mematikan,
seperti antrax atau SE tetapi lebih menyebabkan kepada gangguan fisik dan
keindahan. Penyakit kutil biasanya akan hilang sendirinya tetapi dalam waktu
yang lama. Kutil pada sapi bisa ditemukan diseluruh tubuh, tetapi yang paling
sering ditemui adalah pada daerah moncong, leher, daun telinga, pantat, kaki
dan puting.
Cara Penularan:
·
Kontak langsung.
·
Gigitan lalat
(serangga).
·
Menular dari puting
ke puting atau dari sapi ke sapi melewati tangan pemerah atau melalui mesin
perah.
Cara Pencegahan:
·
Hindari pemerahan
yang mengakibatkan trauma pada puting yang sakit juga bisa mengendalikan
penyebaran penyakit ini
·
Menjaga kebersihan
selama proses pemerahan.
·
Pemerah yang
menggunakan sarung tangan dan desinfektan celup putting yang baik dari golongan
Chlorhexidine bisa digunakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.
7.
Infectious Bronchitis
(Bronkhitis Infeksiosa) pada unggas
Penyakit
Infectious Bronchitis disebabkan oleh Corona virus yang menyerang sistem
pernapasan. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan.
Penularan
penyakit Infectious Bronchitis dapat melalui kontak langsung antara ayam yang
muda dengan ayam yang sakit. Kontak tidak langsung dapat terjadi melalui
muntahan dari ayam yang sakit. Infeksi pada ayam yang belum dewasa mengakibatkan
penyakit pernapasan ringan, yang dapat mempengaruhi daya hidup dan pertumbuhan
jika diperburuk oleh manajemen yang kurang baik dan stress akibat iklim atau
serangan mikoplasmosis. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan
kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan
kematian.
Gejala klinis
·
gangguan pertumbuhan
·
batuk
·
bersin
·
susah bernapas
·
keluar lendir dari
hidung
·
terengah-engah
·
napsu makan menurun
Diagnosa
Virus penyebab Infectious Bronchitis dapat diisolasi dan inokulasi menggunakan telur spesifik pathogen free (SPF) atau pada biakan jaringan.
Virus penyebab Infectious Bronchitis dapat diisolasi dan inokulasi menggunakan telur spesifik pathogen free (SPF) atau pada biakan jaringan.
Pencegahan
Sanitasi merupakan factor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur.
Sanitasi merupakan factor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur.
8.
Penyakit marek's pada
unggas
Marek's
pada unggas disebabkan oleh Virus herpes onkogenik
Kejadian dan
kepentingan ekonomis
Penyakit marek
tersebar luas diseluruh dunia dan menyerang ayam pada umur 5-35 minggu.
Penyakit ini
disebabkan oleh galur virus yang sangat patogenik (vvMD) yang bertanggung jawab
terhadap wabah akut dengan angka kematian hingga 50%, terutama pada ayam
tertular dan tidak dikebalkan hingga umur 60 minggu.
virus penyakit marek bertanggung jawab terhadap pembentukan tumor syaraf(neural)dan organ dalam (viseral). Agennya bersifat imunosupresif dan ayam-ayam yang terkena penyakit ini peka terhadap berbagai infeksi virus dan bakteri.
virus penyakit marek bertanggung jawab terhadap pembentukan tumor syaraf(neural)dan organ dalam (viseral). Agennya bersifat imunosupresif dan ayam-ayam yang terkena penyakit ini peka terhadap berbagai infeksi virus dan bakteri.
Cara penularan
Penularan virus marek terjadi secara horizontal. Virus
ini tahan terhadap pengaruh lingkungan dan dapat bertahan hidup sangat lama
didalam kandang, terutama apabila pembersihan kandang (dekontaminasi) setiap
siklus produksi tidak dilaksanakan
ayam-ayam yang terinfeksi akan melepaskan debu dari bulu yang tercemar virus dan disebarkan oleh angin, peralatan dan petugas kandang
ayam-ayam yang terinfeksi akan melepaskan debu dari bulu yang tercemar virus dan disebarkan oleh angin, peralatan dan petugas kandang
Gejala
klinis
Apabila menyerang syaraf perifer akan terjadi paresis (kelemahan) pada kaki atau sayap yang berlanjut menjadi paralisis
Apabila menyerang syaraf perifer akan terjadi paresis (kelemahan) pada kaki atau sayap yang berlanjut menjadi paralisis
Pencegahan
dengan melakukan vaksinasi marek's, sedangkan bagi para peternakan melakukan sistem all in all out.
dengan melakukan vaksinasi marek's, sedangkan bagi para peternakan melakukan sistem all in all out.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini adalah penyakit pada hewan ada berbagai macam
yang disebabkan oleh virus, diantaranya adalah sebagai beriku:
1. Penyakit kuku dan mulut yakni jenis penyakit
yang menyerang ternak sapi dan kerbau.
2. H5N1 Virus(Virus Flu Burung Tife A)
3. Newcastle Disease (NCD) juga di kenal dengan sampar
ayam atau Tetelo yaitu penyakit yang disebabkan oleh Newcastle Disease Virus dari golongan Paramyxovirus.
4. Rabies merupakan suatu penyakit hewan menular akut yang
disebabkan oleh virus neurotropik dari ss RNA virus; genus Lyssavirus;
famili Rhabdoviridae.
5. Papillomatosis (Kutil pada
Sapi) atau papillomatosis pada sapi disebabkan oleh virus yang
dikenal dengan Bovine Papillomavirus (BPV).
6. Infectious Bronchitis
(Bronkhitis Infeksiosa) pada unggas. Penyakit
Infectious Bronchitis disebabkan oleh Corona virus yang menyerang sistem
pernapasan.
B. Saran
Sebaiknya manusia memelihara hewan-hewan ternak mereka dengan memberikan
vaksin setelah baru lahir agar memperoleh kekebalan tubuh yang baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Enjuanes (2008). Coronavirus
Replication and Interaction with Host. Animal Viruses: Molecular Biology.
Caister Academic Press.
www.google.co.id/-hewan-yang-disebabkan-oleh.html
Tuti Sitanggang. 10 hewan peliharaan paling
digemari. Cahaya Atma